1. Dendeng
BUKAN marning sembarang marning. Sebab, marning yang satu ini mempunyai beberapa macam rasa, yakni manis, pedas, presto,
gepuk, dan lain-lain. Itulah marning produksi Kabupaten Boyolali, yang
tidak hanya disukai masyarakat, tapi juga telah menembus pasaran dunia.
Walaupun hanya sebagai makanan kecil (snack), ternyata marning produksi Kabupaten Boyolali itu cukup digemari di luar
negeri. Bahkan, makanan kecil berbahan baku jagung dengan aneka rasa
itu banyak disukai oleh calon haji. Tidak sedikit calon haji yang akan
berangkat melalui Bandara Adisumarmo Solo yang menyempatkan diri mampir
ke Boyolali untuk membeli camilan atau makanan kecil tersebut untuk
dibawa ke Tanah Suci.
Tidak hanya itu.
Biasanya, menjelang Lebaran seperti sekarang marning boyolali banyak
dicari, baik untuk suguhan di rumah maupun “teman” bagi mereka yang
melakukan perjalanan mudik atau balik.
2. Nasi Jagung
Boyolali Sebuah tradisi turun temurun di lereng Gunung
Merapi selama bulan Rajab berupa ritual tradisi selamatan nasi gunung
hingga saat ini masih dilakukan masyarakat. Mereka percaya dengan
selamatan nasi gunung, warga akan terlepas dari bahaya Gunung Merapi.Beberapa jenis makanan yang wajib dihidangkan dalam ritual
tradisi nasi gunung, adalah nasi jagung, sayur bonggol pisang, sayur
daun lumbu talas dan tempe gembus. Bahan makanan tersebut harus ada dan
tidak boleh diganti dengan makanan lain. Pasalnya, warga mempercayai
jenis makanan tersebut merupakan kesukaan dari penguasa Gunung Merapi.Penggunaan
bahan makanan itu sendiri, seperti nasi jagung, dikarenakan jaman
dahulu diwilayah Lereng Merapi masih langka beras yang ada nasi jagung.
Untuk sayur bonggol pisang, tanaman ini banyak tumbuh di Merapi begitu
juga dengan daun lumbu.Uniknya
lagi, tradisi ini dilakukan disetiap rumah warga secara bergiliran.
Ritual ini dilakukan adalah cukup sederhana. Yaitu, setelah seluruh
hidangan tersedia, lantas seluruh anggota keluarga dan tetangga dekat
dikumpulkan. Selepas Isya, Digelar doa bersama yang dipimpin tetua setempat. Setelah doa selesai, seluruh hidangan disantap bersama hingga habis.Doa
kita supaya terhindar dari marabahaya Merapi, sekaligus nguri-nguri
budaya leluhur dan biar guyub dengan masyarakat sekitar, ungkap Sarso
(90), sesepuh Dusun Pentongan, Desa Samiran, Selo, Boyolali, kemarin.Sesepuh warga Lereng Merapi sendiri berharap tradisi ritual selamatan nasi gunung bisa terus dilakukan hingga anak cucu.
3. Dodol Susu

Pernah merasakan
Dodol Susu Sapi Segar? Nah, bila Anda penasaran, datang saja ke Wisata
Alam Selo! Tidaklah sulit mencari dodol susu di sana. Harganya juga
murah meriah, satu kotak berisi 8 biji hanya Rp 7 ribu. Anda bisa
menikmatinya sambil melihat kemegahan Gunung Merapi. Dodol Susu, dari
namanya saja sudah bisa ditebak, dodol ini terbuat dari susu sapi.Yapp. Dodol
Susu saat ini sedang dikembangkan ibu-ibu di Dusun Petongan, Desa
Samiran, Selo, Boyolali. Melimpahnya produksi susu sapi diwilayah ini
tidaklah menyulitkan untuk bahan baku dodol, yaitu susu sapi segar.
Salah satu pengerak pembuatan dodol susu, Murtiyah menceritakan, awal
pembuatan Dodol Susu dimulai setahun lalu. Dimana saat itu, warga Dusun
Petongan kesulitan memanfaatkan susu sapi yang melimpah. “Waktu itu kan
harga susu anjlok, KUD bangkrut, bingung susunya maudiapain, akhirnya saya coba
bikin dodol. Tidak begitu saja langsung berhasil, berulang kali saya
eksperimen agar mendapatkan rasa yang pas,” ungkap Murtiyah saat ditemui
di rumahnya, Minggu (20/1). Cara pembuatan Dodol Susu sendiri diakui
Murtiyah tidaklah begitu sulit. Hanya untuk menciptakan cita rasa yang
khas, membutuhkan waktu. Dodol Susu dengan bahan dasar susu segar, gula
dan tepung. Susu segar direbus dahulu hingga mengental, setelah itu gula
dimasukkan, dimasak hingga seperti karamel, kemudian tepung
dicampur.Nah.. jadi sudah Dodol Susunya. Dari 3 liter susu segar
menghasilkan 180 kotak kecil yang berisi 8 biji perkotaknya. Sementara
untuk penjualan masih dilingkup lokal Selo.
4. Jenang Pecel

Jenang pecel adalah
semacam modifikasi dari pecel sayuran pada umumnya. Pecel tidak lagi
disajikan dengan nasi, melainkan dengan jenang. Jenang yang dimaksud
disini sebenarnya adalah bubur sumsum (yang terbuat dari tepung beras).
Untuk komponen pecelnya sama saja, terdiri dari aneka macam sayuran
rebus yang kemudian diguyur dengan sambal kacang. Anda akan menemukan
sensasi rasa yang unik ketika pecel yang teksturnya kaya berpadu dengan
bubur sumsum yang lembut dan lumer di mulut. Jenang pecel ini adalah
makanan tradisional khas dari Boyolali, tapi sayangnya sekarang sudah
makin susah ditemukan. Jenang pecel biasanya dijajakan di warung-warung
kecil yang ada di perkampungan penduduk, namun ada juga penjual keliling
yang pakai gendongan. Terasa makin sedap ketika disajikan di atas
pincuk, alas makan dari daun pisang. Makanan yang merakyat, enak dan
murah meriah.
5. Kerupuk Rambak

Kerupuk rambak merupakan salah satu makanan khaskota Boyolali.
Kerupuk rambak merupakan makanan ringan yang juga sebagai makanan
pelengkap untuk nasi dan sejenisnya. Kerupuk yang satu ini tak kalah
dengan kerupuk - kerupuk yang lain. Pemasarannya pun cukup mudah, karena
banyak yang mengkonsumsinya. Untuk soal bahan berbahaya, kerupuk kami
dijamin BEBAS dari bahan berbahaya seperti BORAK dan FORMALIN. Untuk
soal rasa, kerupuk rambak kamilah nomor satu. Dijamin tak kalah bersaing
dengan kerupuk rambak yang lain. Dalam proses pembuatannya, kami tidak
menggunakan mesin canggih seperti Mixer atau Blender yang akan mengubah cita rasa kerupuk rambak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar